(Bojonegoro,17/10)-Gending jawa mengalun merdu,
suara sinden yang menemani kian menambah suasana sesuai cerita yang di bawakan,
ditambah lagi bentuk-bentuk wayang yang unik dan penuh corak-corak indah
berbaur membentuk keselarasan di pandang mata. Wayang thengul, salah satu
kebudayaan Bojonegoro sejak lama. Sayangnya, wayang thengul ini sudah mulai
jarang di pertunjukkan lagi, namun keberadaannya tetap di lestarikan di
Bojonegoro.
Kata thengul berasal dari kata
methentheng dan menthungul, yang berarti karena terbuat dari kayu berbentuk tiga dimensi, maka sang dalang
harus menthentheng (tenaga ekstra) agar menthungul (muncul dan terlihat
penonton).
Sejarah yang melingkupi wayang
thengul ini masih terbilang samar. Namun dari sejarah yang ada, wayang thengul
ini diketahui diciptakan oleh Sumijan sekitar tahun 1930 an. Pada awalnya,
wayang thengul ini digunakan untuk mengamen dari satu desa ke desa yang lain.
Seiring dengan perkembangan global, wayang thengul ini mulai dikenal masyarakat
luas dan mulai berkembang menjadi hiburan yang ditampilkan dalam berbagai
acara, seperti hajatan, nikahan, dan bersih desa.
Seperti kesenian wayang golek
lainnya, wayang thengul di pentaskan oleh seorang dalang, yang memiliki
keahlian dan ketertarikan khusus dalam memainkan wayang. Dalang-dalang tersebut
belajar secara nyantrik, yaitu membantu
sambil mempelajari setiap unsur dalam perwayangan thengul pada dala
ng senior.
ng senior.
Wayang thengul yang berbentuk 3
dimensi ini, biasanya dimainkan dengan diiringi gamelan pelog atau laras slendro,
sambil menemani suara nyanyian sinden.
Wayang asal Bojonegoro ini
cenderung menggelar lakon-lakon wayang gedhog (kisah kerajaan Majapahit), Serat
Damarwulan, dan wayang menak dengan lakon-lakon Panji serta cerita para wali
pada masa kerajaan Demak.
Untuk bentuk karakter dari wayang
tersebut, biasanya di sesuaikan dengan ciri khas cerita dan karakter yang
diangkat. Selain bentuk karakter, suara setiap tokoh pun bervariasi. Sama
dengan wayang lainnya, kemampuan dalang dalam memainkan cerita dan suara wayang
merupakan unsur terpenting dalam suatu pertunjukan wayang dan menjadi penentu
kualitas. (Nataniawt)
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteWah ada fotoku, kok nggak dikasih sumber
ReplyDelete