Sunday, 18 October 2015
Teknologi Irigasi Yang Lebih Mumpuni
(Bojonegoro,17/10)-Bojonegoro merupakan salah satu daerah lumbung pangan Indonesia. Sebagai daerah lumbung pangan, tiap tahun kabupaten Bojonegoro menghasilkan 1 juta ton beras. Namun, jika musim kemarau sering terjadi kekeringan sehingga banyak padi yang mati dan menurunkan jumlah produksi. Salah satu untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan membangun saluran irigasi yang bagus.
Irigasi merupakan faktor penting untuk menjaga agar sawah selalu mendapat air yag cukup. Irigasi dapat berasal dari selokan atau dari sungai maupun anak sungai. Masalah utama irigasi di Bojonegoro adalah ketersediaan air. Hal itu dikarenakan pada musim kemarau sumber air di Bojonegoro berkurang bahkan sampai kekeringan. Yang dapat kita lakukan saat ini adalah memperbaiki teknologi untuk irigasi.
Salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menggunakan sistem pengairan basah kering. Sistem ini menggunakan konsep pengukuran kedalaman air di sawah dengan menggunakan alat bantu pipa yang dibenamkan hingga tersisa sekitar 15 cm dari permukaan tanah dan mengeluarkan tanah yang terdapat pada pipa kemudian menggantinya dengan air. Air yang ada di dalam pipa tersebut dapat dijadian acuan. Sistem ini sudah terbukti di beberapa negara penghasil padi dan sudah dikaji oleh Badan Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tenggara. Sehingga mungkin dapat diterapkan di Bojonegoro.
(amuf)
About the Author
Unknown
Author & Editor
Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Post a Comment