(Bojonegoro, 18/10)-Agrowisata kebun belimbing Ngringinrejo Bojonegoro adalah wisata perkebunan yang berlokasi di Jl. Letjen Soedirman, Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Kebun ini luasnya sekitar 19.3 hektar. Terpampang monumen buah belimbing menyambut pengunjung sebagai ikon desa tersebut.
Varietas belimbing yang dibudidayakan adalah belimbing madu (averrhoacarambola) yang berwarna kuning keemasan ditambah rasanya yang manis. Belimbing ini dipatok dengan harga perkilonya berkisar Rp. 3.000 sampai Rp. 4.000. Setiap belimbing tersebut biasanya dapat berukuran lebih dari 300gr.
Sudah tampak perubahan-perubahan yang terjadi sekarang apabila dibandingkan dengan pertama kali saya ke area tersebut pada tahun 2013. Akses yang menuju kebun belimbing sudah baik dengan aspal ataupun paving, tidak seperti dulu yang masih berupa tanah. Ketika memasuki kebun belimbing, sudah ada area parkir yang sudah dikelola dengan baik, sekelilingnya pun terdapat gazebo-gazebo sebagai tempat perisitirahatan. Untuk biaya parkir ditarik Rp 2.000 per kendaraan dan Rp 1.000 untuk biaya masuk perkebunan belimbing.
Jalan setapak di kebun ini juga sudah baik, layak tempat wisata di umumnya. Di kedua sisinya di pagari batang bambu yang sudah dipasang sedemikian rupa untuk mencegah pengunjung yang merusak belimbing sebelum musim panen. Belimbing-belimbing yang masih dalam masa tanam, dibungkus dengan plastik tipis sejak bunganya mulai berubah untuk mencegah kerusakan dari faktor binatang dan cuaca.
Tempat tersebut terjaga dengan baik kealamiannya, dengan monyet-monyet dan binatang lain berkeliaran tanpa adanya gangguan pada pengunjung. Pengambilan air pun saat musim kemarau masih diakali dengan sumur tradisional yang menggunakan tenaga manusia.
Tempat tersebut terjaga dengan baik kealamiannya, dengan monyet-monyet dan binatang lain berkeliaran tanpa adanya gangguan pada pengunjung. Pengambilan air pun saat musim kemarau masih diakali dengan sumur tradisional yang menggunakan tenaga manusia.
Meski sebagian besar pohon belimbing memenuhi tempat tersebut, terlihat juga pohon-pohon lainnya yang dijaga pula dengan baik seperti jambu air, pepaya, pisang, dll. Mendekati tempat parkiran atau arah pulang, mulai terlihat banyak gazebo yang menjual belimbing, buah-buah lainnya, bumbu rujak, rujak yang sudah jadi, dan berbagai macam minuman, serta olahan buah-buahan sebagai oleh-oleh.
Perkebunan ini dikelola oleh 98 petani belimbing dan hasil produksi belimbing langsung dijual pada pengunjung. Sekitar 10.000 pohon yang telah dibudidayakan dapat menghasilkan 60 ton belimbing sekali panen. Masa panen bisa berlangsung 3-4 kali dalam setahun.
Dengan adanya agrowisata belimbing ini, tentu membantu besar dalam meningkatkan perekonomian warga setempat, juga mempromosikan Bojonegoro dengan keuletan petani-petaninya yang bekerja keras mengelola dan menjaga dengan baik kebun ini, belimbing madu yang mempunyai ciri khas sendiri, dan industri pariwisata kreatif yang masih dalam tahap pengembangan. (Nataniawt)
Perkebunan ini dikelola oleh 98 petani belimbing dan hasil produksi belimbing langsung dijual pada pengunjung. Sekitar 10.000 pohon yang telah dibudidayakan dapat menghasilkan 60 ton belimbing sekali panen. Masa panen bisa berlangsung 3-4 kali dalam setahun.
Dengan adanya agrowisata belimbing ini, tentu membantu besar dalam meningkatkan perekonomian warga setempat, juga mempromosikan Bojonegoro dengan keuletan petani-petaninya yang bekerja keras mengelola dan menjaga dengan baik kebun ini, belimbing madu yang mempunyai ciri khas sendiri, dan industri pariwisata kreatif yang masih dalam tahap pengembangan. (Nataniawt)
Post a Comment